Quick Count dan real count.
Indonesia sedang ramai hasil Quick Count yang berbeda, paska pilpres 9 juli lalu . Dimana dari 12
lembaga survey, 8 lembaga survey menyatakan pasangan
Jokowi-JK unggul sedangkan 4 lembaga survey menyatakan
bahwa pasangan Prabowo-Hatta yang unggul.
Kontroversi ini memanas dikarenakan pasangan Capres Jokowi-JK mengklaim kemenangan berdasarkan hasil quick count pada 9 Juli 2014 lalu,
yang selanjutnya pasangan Prabowo-Hatta juga mengumumkan kemenangan beberapa jam berselang.
Kontroversi semakin membara, ketika beberapa lembaga
survey menyatakan bahwa apabila hasil real count yang
dilakukan KPU berbeda dengan hasil quick count mayoritas,
maka perhitungan KPU tersebut salah atau telah terjadi
kecurangan dalam perhitungan.
Pernyataan ini, bisa benar dan bisa saja keliru.
Penyelenggaraan Quick Count berlatar belakang
sebagai fungsi kontrol dari proses demokrasi.
Dng QC mendorong penyelenggaraan pemilihan umum di
Indonesia menjadi semakin transparan. Sehingga
kemungkinan kesalahan dan peluang-peluang untuk
melakukan kecurangan, semakin dapat diperkecil.
Real Count saat ini saya kira bukan hanya dilakukan oleh KPU, tetapi juga oleh Tim Sukses Capres, juga oleh TNI polri yg anggota polsek dan danramil nya tersebar seluruh indonesia, bahkan oleh masyarakat didunia maya :D
Semoga nanti hasil Quick count tidak berbeda jauh dengan hasil KPU, sehingga Quick count dimasa mendatang bisa menjadi salah satu rujukan bagi yang sedang berkompetisi agar dapat mempersiapkan diri sebagai pemenang atau pecundang :D
Semoga hasil KPU nanti bisa diterima kedua belah pihak , baik no 1 maupun pihak no 2 . Sehingga kita memiliki presiden yang legimate pilihan rakyat .
Salam indonesia hebat ..
VE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar